Selasa, 19 April 2011

bad day

sunyi senyap hari yang kelam.
gaung cuaca yang tidak menentu.


hari ini aku melihat berita di salah satu media yang membuat artikel tentang seputar berita yang terjadi di nusantara, sungguh tidak menyenangkan ketika kita sebagai orang tua harus di tinggalkan oleh anak anaknya yang mengikuti sebuah gerakan yang dilarang oleh negara. nasib malang ini dialami oleh pasangan suami istri syaepudin dan pujiati yang bertempat tinggal di kota bogor, jawa barat, Indonesia.
keempat anak mereka bergabung dengan NII (Negara Islam Indonesia) atau yang lebih dikenal dengan nama Darul Islam atau DI adalah Rumah Islam yang di proklamirkan pada 7 agustus 1949 oleh sekarmadji maridjan kartosuwiryo di des cisampah kecamatan ciawiligar, kawedanan cisayong tasikmalaya jawabarat.
Alkisah menyebutkan kisah ini berawal ketika anak pertama dari pasangan tersebut berkuliah di salah satu universitas di Jakarta, ternyata si sulung ketika berkuliah bergabung dengan gerakan tersebut, tidak sampai disana saja ternyata si sulung mengajak ketiga adiknya. bergabunglah mereka dengan gerakan tersebut tanpa menghiraukan nasib kedua orang tuamereka yang sejak kecil mengurus dan membesarkan mereka.
entah bagaimana nasib dari keempat anak dari pasangan syaepudin dan pujiati tersebut, dan sekarang pasangan tersebut hidup dengan ketiga anaknya yang lain.

melihat penggalan cerita tersebut apakah yang ada di kepala keempat anak syaepudin, kenapa mereka rela meninggalkan kedua orang tuanya dimana bila tidak ada orang tua apalah nasib kita ini, kita bukanlah siapa siapa bila tidak ada orang tua yang membesarkan dan mendidik kita.
sungguh besar pengorbanan kedua orang tua, ketika orang tua ingin melihat kita meraih sukses, ketika orang tua ingin melihat kita bahagia, tapi kita lebih memilih untuk bergabung dengan gerombolan pemberontak, pasti orang tua jita aka merasakan sebuah penderitaan batin yang tiada tara.
bila kalian sayang kepada orang tua kalian lebih baik kalian kembali kepada pangkuan orang tua.
kedua orang tua kalian pasti akan lebih senang melihat anak anaknya yang berjiwa ksatria dengan mengakui kesalahan apa yang telah dilakukan....
kemabalilah kepada pangkuan ibu pertiwi karna itu akan lebih baik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar